Akhir-akhir ini banyak tersiar kabar tentang industri-industri berjatuhan, mengalami kebangkrutan dan kesulitan keuangan karena serangan teknologi digital di berbagai sektor. Tutupnya perusahaan taksi terbesar di San Fransisco Yellow Cabs setelah beroperasi puluhan tahun karena munculnya UBER sebuah perusahaan teknologi digital yang menciptakan pasar baru dalam bisnis transportasi dunia.
Di Amerika, Walmart terpaksa melakukan downsizing akibat keputusan menutup 269 toko yang melibatkan sekitar 16ribu karyawan, karena konsumen beralih ke online shopping atau e-commerce terutama kesuksesan amazon.com menjadi toko digital serba ada.
Di Indonesia sendiri digital war ini mengimbas industri rekaman Disc Tarra yg menyatakan kebangkrutannya per 31 Des 2015 lalu. Sepinya pembeli di mall-mall, turunnya revenue perusahaan transportasi, pindahnya sopir taksi ke Go-Jek dan kemudahan berbelanja online dengan CoD (cash on delivery) menjadi pilihan masyarakat.